Tanah Airku Indonesia
Negeri elok amat ku cinta
Tanah tumpah darahku yang mulia..
Begitulah sepenggal lagu “ Rayuan Pulau Kelapa” sarat akan banyak makna bila dikaji lebih dalam. Yah Indonesia.. gagah sekali sepertinya negeri ini bila ditilik dari judul lagu tersebut. Tanah yang subur, hamparan sawah luas yang menguning indah, dan banyaknya sumber daya alam yang tersimpan dalam bumi adalah sekelumit cerita untuk menggambarkan negeri agraris ini. Bila kita bandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia bisa dibilang negara yang sangat kaya. Air tak pernah kekurangan, sinar matahari selalu hadir tiap tahun, menanam apasaja bisa tumbuh di sini..hehhe hebatkan.. Yah.. sangatlah bersyukur diriku bertanah air Indonesia..
Bila kita tengok sebentar dengan kenyataan yang ada sekarang keindahan lagu “Rayuan Pulau Kelapa” seperti sirna ditelan harmoni ketamakan yang tak berkesudahan. Yah.. miris mendengarnya, yang bertolak belakang dengan kondisi rakyat yang semakin hari semakin jauh dari kata “Berkecukupan”. I R O N I S, seperti ungkapan “ Bagaikan tikus mati di lumbung padi ” ..Dalam hal ini pasti ada yang salah, lalu sapa yang patut dipersalahkan?? Sistem ataukah pelaku yang menjalankan sistem?? Yah.. bisa ditebak pasti tak ada yang mau dipersalahkan. Apalah daya lagu tersebut, tak ada gunanya menyalahkan lagu. Lagu hanyalah lagu dan Negara ini talah bermetamorfosis menjadi raksasa yang sangat menakutkan yang siap memangsa rakyat jelatanya dengan sangat angkuh.
Kadang sering tertawa bila melihat polah tingkah negaraku ini.. koruptor yang menghabiskan uang rakyat sampai bermilyar-milyar hukumannya jauh lebih ringan dibandingkan dengan mencuri buah asem seberat 5kg. Bayangkan!!! Penjara dibuat mewah seperti hotel berbintang 100.. kalah dah kamarku hahahaha lebay…mungkin para fakir miskin kalau disuruh milih pasti lebih suka hidup dipenjara daripada tinggal dirumahnya sendiri yang kumuh, termasuk aku mungkin ( UbNormal ciE). Udah makan gratis, tidur gratis tempatnya mewah lagi sapa yang gak pingin coba??
Flashback sebentar mengingat Pemerintahan di Negeri ini, Era Soekarno, Rezim Orde baru, dan sekarang Reformasi. Sepanjang rentang waktu yang telah dilalui sebagian dari itu yang ditinggalkan adalah kebencian, pembantaian, tumpahnya darah, serta kerusakan yang tiada terhitung lagi dampaknya. Adakah yang berpikir bahwa itu merupakan luka sejarah yang menganga lebar, yang teriakanya menahan sakitnya telah menguak batas ruang dan waktu. Cerita ini menjadi begitu nyata terpampang di depan mata kita karena sejarah tak akan pernah mati.
Reformasi dan demokrasi yang sering digembar- gemborkan apalah artinya bila dijalankan oleh mereka yang tak berideologi dan bermental penipu. Semua bergerak dan diatur oleh mereka yang rakus dan egois. Statis dan lambat dari kata berkembang. Kita tidak sedang dididik untuk selalu menuntut, memaksa apalagi harus mengintimidasi yang seolah-olah harus bertemu pada muara kesempurnaan.Mari sejenak rapihkan dulu persoalan itu…mari melihat masa depan,menciptakan langkah visioner, dihadapan kita ada bongkahan masalah dg segala keangkuhannya.
Saya cuma ingin menyampaikan sesuatu yang sederhana bahwa kita, orang-orang muda adalah pemegang pena sejarah untuk Negera yang punya potensi besar, punya kemampuan yang optimal yang terkadang melebihi ekspektasi…daripada mengutuk ketidaksempurnaan, daripada disibukan dg frase kata like and dislike lebih baik kita belajar untuk memberikan kontribusi yang terbaik, sekecil dan sesederhana apapun kontribusi itu untuk Negeri kita….. Karena Tuhan tidak akan bertanya HASIL tapi akan mempertanyakan soal PROSES..
Kawan, jangan khianati para pendahulu kita yang susah payah mewariskan nilai-nilai ideologisasi, berjuang dengan segala dinamikanya, bahkan terkadang harus menyimpan rasa sakit di sudut hati yang paling dalam, itu tidak lain mereka lakukan agar kemudian kelak tidak muncul sosok generasi baru yang anhistoris, muncul bak pahlawan, tapi tanpa filosofis dan tanpa ideologis…
Bangkitlah Negeriku
Harapan itu masih ada
Berjuanglah Bangsaku
Jalan itu masih Terbentang
( Sebuah asumsi mengawali untuk membuat tulisan ini,Mungkin bisa menjadi sebuah hipotesa Bisa pula tidak benar adanya Tulisan ini hadir karena masih ada kata optimisme, masih ada harapan akan adanya secercah cahaya, dan saya percaya generasi kita bisa melakukannya…… Karena AKU mencoba berpikir dengan pikiranmu)
Sumber : http://aansetia.wordpress.com/2011/07/01/negeriku-punya-banyak-cerita/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar